CASA Observasi Hilal Shafar

  

Club Astronomi Santri Assalaam (CASA) melakukan observasi ru’yah hilal muda Shafar kemarin (25/9). Observasi ini merupakan kegiatan rutin yang dilakukan CASA setiap bulannya. Kegiatan ini bertempat di Assalaam Observatory Lt. 6.

Sekitar 20 santriwan dan 20 santriwati menghadiri ru’yah hilal Shafar. Tak hanya santri dalam, tetapi puluhan mahasiswa dan mahasiswi dari UIN Jogjakarta tampak turut serta meru’yah hilal setinggi 6 derajat ini. Acara dimulai dengan sambutan dan penjelasan mengenai hilal oleh pembimbing CASA, Ust. AR Sugeng Riyadi, S.Pd.

Awan yang merata di setiap detail langit menghalangi pandang para observan ini. Dalam observasi ini telah disiapkan satu teleskop Vixen putih automatic serta satu teleskop Sky Watcher manual. Dalam penjelasannya Ust. AR yang terkenal dengan “PakAR Fisika” di dunia maya menjelaskan ,“Secanggih apapun alat astronomi yang kita miliki namun apabila langit mendung maka objek di langit tak akan terlihat, kecuali bila kita punya pawang hujan,” yang kemudian lansung disambut tawa renyah audiens.

Cuaca yang tidak mendukung dengan sedikit rintik hujan ini semakin tidak memungkinkan untuk munculnya sang “hilal”. Oleh karena itu, Pak AR mengalihkan objek diskusi dari hilal muda Shafar menjadi bagaimana cara kerja teleskop dan beberapa fitur-fiturnya mulai dari eye pieces, starring untuk kamera DSLR di teleskop, hingga starbook yang mampu mengomando secara otomatis arah bergeraknya teleskop.

Di akhir majelis yang diadakan di tengah semriwingnya angin lantai enam observatorium, Ust. AR membuka sesi tanya jawab yang kemudian langsung direnteti dengan berbagai pertanyaan seputar astronomi.

Observasi hilal dilakukan hingga sang hilal dinyatakan tenggelam. Satu-satunya teknologi yang mampu mengindentifikasi tenggelamnya hilal ini adalah software Starry Night Pro yang telah terinstall di komputer Ust. AR.

Setelah hilal tenggelam, semua observan turun dari gedung observatorium lantai enam.